Sabtu, 20 Juni 2009

BUAT APASUSAH...KALO ADA VISIO

NO ACTION NOTHING HAPPEN,
WHEN YOU TAKE ACTION MIRACLE HAPPEN,
KNOWLEDGE IS SOMETHING, ACTION IS EVERYTHING,
KNOWLEDGE AND ACTION IS PERFECTING.

TIDAK BERBUAT TIDAK ADA APAPUN TERJADI,
KETIKA KAMU BERTINDAK KEAJAIBAN TERJADI,
PENGETAHUAN ADALAH SESUATU, TINDAKAN ADALAH SEGALANYA,
PENGETAHUAN DAN TINDAKAN SEMPURNA ADANYA.
Jagalah semangat Anda. Ingat, kebangkrutan paling besar bukanlah kehilangan uang atau perusahaan, kebangkrutan paling besar adalah jika seorang kehilangan semangat.

No pain no gain, tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa perjuangan maupun pengorbanan.

Saat Anda tidak melakukan apapun, Anda telah menghindari kegagalan sekaligus telah menghindari kesuksesan.

27% orang sama sekali tidak punya tujuan hidup/impian,
60% orang mempunyai tujuan yang samar-samar,
10% orang mempunyai tujuan yang jelas,
3% orang memiliki tujuan yang jelas dan tertulis.
Yang 3 % tersebut memiliki kehidupan yang lebih baik dan kesuksesan yang jauh lebih besar dibandingkan lainnya.

Kesulitan bukan hambatan melainkan batu ujian menuju kesuksesan

Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi?

Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi Anda akan menjiwai segala
gerak dan tindakan di masa datang.

Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang Anda tempuh meski tidak sepenuhnya.

Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup Anda.

Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda kepada kesuksesan.

Jika Anda ingin menang— dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb— maka Anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.

Jika Anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga.

Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.

Potensial pilihan Anda begitu melimpah, keputusan Anda dapat saja merubah hidup Anda secara dramatis dalam waktu singkat.

Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.

Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah. Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak terbatas.

Sukses yang sudah Anda alami di masa lalu akan membantu untuk memotivasi Anda di masa yang akan datang.

Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika nafkah yang didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat, semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan.

Uang + Ahklaqul Karimah akan menjadi modal yang sangat berharga baik untuk Anda sendiri, maupun untuk kemajuan Umat Islam. Kejarlah keduanya.

Jika niat sudah terpancang karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator yang utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita.

Jangan sampai kita terlena untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini yaitu mengumpulkan perbekalan untuk menuju kampung akhirat yang kekal. Jadi perkayalah diri Anda baik dengan materi maupun dengan ruhani, dan bagikan kekayaan tersebut kepada orang-orang yang ada disekitar Anda, terutama yang lebih membutuhkan.

Ada peluang dan ancaman dibalik harta yang kita miliki.

Tindakan kita akan mengacu kepada apa yang ada dalam pikiran kita.

Jangan terpaku dengan asumsi dan persepsi sendiri, karena bisa salah. Cobalah mulai membuka pikiran Anda terhadap pikiran orang lain, tentu saja dengan filter nilai-nilai yang Anda anut.

Seperti perkelahian orang yang kecil dengan orang yang besar, jika mengadu tenaga atau kekuatan tentu saja si kecil akan kalah, tetapi dengan kecerdikan, si besar bisa dikalahkan.

Sudahkah Anda melihat dan meneliti apa yang sudah Anda lakukan dan membuat rencana ke depan agar lebih baik?

Proyek besar tidak bisa diselesaikan sekaligus, tetapi harus dibagi-bagi kebagian yang kecil dan dapat dikendalikan.

Anda hanya memerlukan rencana yang sederhana dan tetap sederhana, yang penting Anda konsisten menjalankannya.

Dua hal yang perlu Anda ketahui sebelum memulai bisnis, pertama ketahuilah bahwa bisnis itu tidak mudah, kedua bekali diri Anda dengan sikap dan keterampilan yang memadai. Tetapi yakinlah bahwa Anda bisa.

Rencana adalah jembatan menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan.

Putuskan apa yang Anda inginkan, kemudian tulislah sebuah rencana, maka Anda akan menemukan kehidupan yang lebih mudah dibanding dengan sebelumnya.

Rencana memberikan arah langkah Anda.

Kunci pengelolaan waktu yang efektif: mengeset prioritas dan konsentrasi pada satu pekerjaan pada satu waktu.

Untuk mencapai puncak, Anda harus melalui anak tangga dan terus menerus naik, maka Anda akan mencapai puncak yang Anda inginkan.

Jika sukses merupakan akibat, tentu saja ada sebabnya. Jadi langkah pertama jika Anda ingin sukses ialah dengan mengetahui terlebih dahulu sebab-sebab yang membuat orang lain sukses.

Apa yang membedakan Anda dengan orang lain yang sukses? Jawabannya karena Anda tidak mengerjakan apa yang orang sukses kerjakan.

Segala sesuatu yang kita kejar selalu menuntut bayaran. Hal yang paling umum yang diperlukan saat mengejar cita-cita ialah mengganggu zona nyaman.

Suatu saat mungkin Anda merasa dunia ini bau terasi, kemana pun Anda pergi bau terasi selalu tercium. Sebelum Anda memutuskan bahwa dunia ini penuh dengan terasi, periksalah diri Anda mungkin ada terasi pada kumis atau pakaian Anda.

Untuk mengubah sikap, ternyata tergantung pada diri Anda sendiri.

Menghilangkan sifat dengki pada diri kita akan membantu kita menuju kesuksesan baik dunia maupun akhirat.

Dengan disiplin bukan saja kita tidak mendapatkan sangsi, tetapi dengan disiplin kita akan meraih sukses, terhindar (insya Allah) dari kecelakaan, dan disiplin juga adalah ibadah.

Bermimpilah, buatlah tujuan dari mimpi Anda, buatlah rencana, lakukan rencana, dan capailah mimpi Anda.

Mungkin saja di tempat lain rezeki Anda sudah menunggu.

Jika Anda mempunyai misi mulia, jangan takut untuk gagal, bukan hasil yang akan dinilai, tetapi usaha Anda untuk mencapainya.

Jika kegagalan menghampiri Anda bukan berarti Anda harus menyerah, tetapi cari jalan lain, kemudian kerjakan lagi. Sekali lagi, jangan cepat menyerah.

Menyerah adalah salah satu cara untuk gagal.

Jangan lupakan kegagalan, tetapi ambilah hikmahnya.

Lupakan kekecewaan, karena harapan dimasa depan masih terbentang luas dan begitu cerah.

Jika sudah tidak ada harapan, cobalah jalan yang lain. Masih banyak jalan lain yang bisa membawa Anda menuju kesuksesan.

Anda telah mendapatkan sesuatu yang berharga pada kegagalan sebelumnya, sehingga kini Anda telah lebih bijaksana, lebih berpengalaman, dan lebih terampil.

Diantara ribuan peluang dan kesempatan, di sana ada kesuksesan, namun dikelilingi dengan kegagalan. Ambil kesempatan dan peluang tersebut, biarkan Anda gagal dalam proses menemukan kesuksesan tersebut.

Setiap kegagalan yang Anda buat adalah anak tangga Anda menuju puncak, yaitu sukses. Setiap kegagalan yang Anda temukan, memberikan arah yang jelas menuju sukses.

Kegagalan:

  • dapat memberikan kekuatan
  • ladang mendapatkan pahala
  • dapat menggali potensi Anda
  • mengembangkan kreatifitas Anda.

Apabila apa yang sudah Anda rencanakan dan Anda mimpikan tidak terwujud dengan sukses, maka langkah yang paling baik Anda ambil adalah bertawakal pada Allah SWT

Jadi, berharaplah banyak, tetapi jangan kecewa jika gagal.

Kecewa atau tidak, semua tergantung Anda, tergantung bagaimana Anda menyikapi kegagalan. Berharap sedikit hanya akan menghambat Anda mengoptimalkan potensi Anda.

Lebih banyak Anda mencoba, akan mendekatkan Anda kepada sukses, meskipun Anda akan mengalami banyak kegagalan.

Namun cuma itulah yang kita diperlukan, karena kita sering tidak tahu mana yang akan berhasil.

Kebahagian yang didapatkan oleh orang yang menghindari kekecewaan adalah kebahagian yang semu, dia bukan bahagia tetapi hanya tidak kecewa saja.

Banyak perusahaan yang dimulai dengan modal besar bangkrut, sebaliknya bisnis dengan modal kecil banyak yang berhasil. Jadi bukan uang yang menentukan keberhasilan Anda!

Ubahlah sudut pandang Anda terhadap kegagalan, maka Anda tidak akan kecewa terhadap kegagalan yang Anda alami, setidaknya kekecewaan Anda akan sedikit atau sementara saja.

Allah SWT mungkin memberikan ujian berupa kegagalan dan kehilangan kepada kita untuk mengajarkan hikmah kepada kita.

Mungkin, kegagalan, masalah, dan lingkungan yang tidak menyenangkan adalah sebagian dari skenario Allah SWT dalam membina diri kita.

Jangan hiraukan opini negatif Anda, bentuklah kebiasaan beraksi agresif dan positif terhadap ancaman, masalah, dan kegagalan. Fokuskan diri Anda pada sasaran akhirnya, terlepas apapun yang terjadi saat ini.

Jika sikap kita benar, pengalaman mengecewakan akan memberikan hikmah yang membuat kita bahagia.

Mari kita sama-sama belajar kepada pengalaman. Bukan saja pengalaman diri kita saja, tetapi kita juga bisa belajar pada pengalaman orang lain. Pengalaman adalah guru yang bijak.

Ketekunan dan kesabaran jika digabungkan menjadi modal yang sangat besar untuk meraih sukses.

Keberhasilan Anda adalah ditentukan oleh Anda sendiri dan takdir Allah SWT. Bukan oleh orang lain.

Ketimbang tersinggung dengan ejekan dan kritikan, akan lebih baik jika kita malah mengambil manfaatnya. Kadang ejekan dari musuh lebih jujur dari pada pujian seorang teman.

Para pemenang mangambil tanggung jawab terhadap hidupnya. Mereka tidak pernah menyalahkan orang lain atau pun lingkungan. Mereka tidak suka mencari-cari alasan terhadap kegagalan mereka.

Dengan hidup di atas garis, kita tidak akan mandeg dengan alasan kondisi atau apa pun yang terjadi pada diri kita. Hidup kita akan lebih hidup. Kita akan bergairah dan memiliki determinasi yang tinggi dalam mencapai cita-cita kita.

Orang yang biasa berdalih tidak akan mengambil pelajaran dari kesalahan dan kegagalan, kerena dia sudah siap untuk berdalih lagi.

Tidak akan ada keberhasilan tanpa tindakan. Tidak akan tindakan tanpa keberanian. Jadi tidak akan keberhasilan tanpa keberanian. Sukses sejalan dengan keberanian.

Jika wawasan Anda akan semakin luas, Anda akan menemukan jalan-jalan baru untuk meraih sukses. Insya Allah dalam waktu yang tidak lama ketakutan pada diri Anda akan hilang.

Jangan takut menambah saingan dengan membina orang lain, rezeki Allah begitu melimpah di bumi ini. Dan Allah telah menetapkan rezeki bagi setiap makhluk-Nya bahkan hewan melata sekalipun.

Ketakutan-ketakutan akan membatasi Anda untuk melakukan berbagai hal yang sangat berarti bagi Anda.

Mulailah sekarang juga untuk melangkah, menuju tujuan Anda meskipun selangkah demi selangkah tetapi akan membawa Anda ke tujuan, asal arah yang Anda tempuh benar.

Mimpi memang sangat perlu untuk memelihara gairah hidup dan kemajuan, tetapi mimpi tanpa disertai tindakan hanyalah seperti pepesan kosong belaka.

Aplikasi atau tindakanlah yang membuat orang sukses, tentu saja setelah mimpi yang tinggi dan ilmu yang mencukupi.

Bagaimanapun mimpi yang bernilai tinggi otomatis memerlukan pengorbanan yang tinggi pula dan kerja yang terfokus.

Diam tidak pasti, bertindak tidak pasti, kalau begitu mendingan kita bertindak.

Semakin berkerja keras kita, semakin beruntung kita. Apalagi jika niat kita lurus, tidak ada kerja keras kita yang sia-sia. Allah Mahatahu, sehingga pasti akan tahu apa yang terbaik bagi kita, termasuk mungkin kita harus lebih banyak berusaha.

Sedetik waktu terlewat, tidak akan pernah bisa kembali. Maka jangan sia-siakan waktu yang kita miliki.

Sesungguhnya waktu adalah hidup, dan hidup sendiri adalah menjalani waktu. Sejauh mana Anda menghargai waktu, berarti sejauh itulah Anda menghargai hidup Anda.

Bekerjalah sebaik mungkin, pikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi, sehingga jika kemungkinan tersebut datang kita sudah siap. Bisa saja esok akan lebih sulit.

Ketidakpastian selalu menyertai kita, jangan lari, percuma. Yang perlu dilakukan ialah gunakanlah kreatifitas Anda untuk mencari solusi-solusi baru dan tetaplah semangat untuk
mengaplikasikan solusi-solusi tersebut.

Mungkin saja setiap masalah dan tantangan yang kita anggap sulit itu masih ada solusinya, namun belum terpikirkan oleh kita.

Hindarilah membatasi diri Anda, pikiran-pikiran Anda, atau mimpi-mimpi Anda, sebab, apa yang kita lakukan atau apa yang kita buat esok hari tidak pernah terpikirkan hari ini.

Manusia sudah diberi kemampuan untuk berkreasi.

Tidak ada waktu yang lebih baik selain sekarang untuk memulai hidup yang baik. Anda tidak perlu untuk menciptakan ulang kehidupan anda di waktu yang sudah lewat. Mulailah meskipun hanya dengan satu langkah, yang penting anda memulai, jangan ditunda untuk besok.

Jika Anda ingin beruntung, persiapkan diri Anda dengan membina sikap Anda dan membekali diri dengan berbagai keterampilan yang memadai.

Anak bebek akan bertingkah seperti ayam saat menganggap dirinya ayam. Sebaliknya anak bebek bertingkah laku sebagai mana bebek lainnya saat dia sadar kalau dia itu bebek. Fenomena ini juga berlaku pada manusia, dia akan bertingkah sesuai dengan anggapan pada dirinya sendiri.

Sekali kita underestimate terhadap diri sendiri, kita akan rugi, karena potensi kita akan terkungkung oleh batas yang terlalu sempit dibandingkan dengan batas yang sebenarnya.
Cacat atau kekurangan lainnya mem ang akan membatasi kebebasan kita di suatu sisi. Namun kebebasan itu banyak dan bermacam-macam, jika salah satu kebebasan kita terpenjara,
kita masih bisa mencari kebebasan yang lainnya.

Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum mencoba, belajar, dan berlatih.

Kita memiliki keunikan masing-masing yang dapat menjadi keunggulan kita masing-masing.

Jika Anda belum merasa memiliki keunggulan saat ini, mungkin Anda belum memiliki semangat yang tinggi dan motivasi yang kuat dalam rangka menggali potensi Anda. Untuk meraih keunggulan lebih tinggi kita memerlukan bantuan orang lain.

Dalam mengahadapi perubahan dan untuk menjadi manusia unggul ada satu jalan yang tidak boleh tidak harus kita lakukan, yaitu selalu memperbaiki diri terus-menerus.

Allah SWT memerintahkan kita untuk mau berpikir tentang penciptaan-Nya yang begitu menakjubkan, rumit, dan kompleks. Namun semua itu telah Allah SWT tundukan untuk kita. Ini sebagai tanda bahwa manusia memiliki kemampuan (dari Allah) untuk menundukan apa yang ada di langit dan di bumi.

Mengevaluasi apa yang kita lakukan dan semua pencapaian kita. Apapun hasilnya akan menjadi fondasi kuat untuk kehidupan kita dimasa mendatang yang lebih baik.

Lalui kesulitan dan betakwalah, maka kemudahan pun akan datang.


Sabtu, 24 Januari 2009

THE HMI WAY FOR BETTER INDONESIA

Yakin usaha sampai. 5 Febuari 2009 HMI Cabang Bengkulu membuat sebuah rangkaian kegiatan dalam rangka milad HMI. bebrapa hal yang akan diadakan. aksi simpatik terhadap keprihatinan bangsa Indonesia dan Dunia. silaturahmi dan sarasehan bersama alumni dalam rangka menelusuri kembali survive and develop HMI Cabang Bengkulu dalam peradaban solidaritas Bengkulu. bakti sosial. lomba penulisan artikel. dan pemberian tanda jasa kepada para mantan-mantan aktivis dan ketua umum HMI Cabang Bengkulu. dijelaskan oleh ketua umum HMI Cabang Bengkulu, Beny Suryadiningrat.

HMI lahir di tengah- tengah suasana revolusi untuk mempertahankan kemerdekaan, yaitu pada 5 Februari 1947 di Kota Yogyakarta. Lafran Pane dan kawan- kawan merasa prihatin dengan kondisi umat Islam saat itu yang terpecah- pecah dalam berbagai aliran keagamaan dan politik serta jurang kemiskinan dan kebodohan. Oleh karena itu dibutuhkan langkah- langkah strategis untuk mengambil peranan dalam berbagai aspek kehidupan. Kemudian didirikanlah wadah perkumpulan mahasiswa Islam yang memiliki potensi besar bagi terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. (pasal 4 AD HMI ). Berangkat dari kebutuhan bersama untuk menjadikan umat sejahtera yang diridhoi Allah SWT, maka selain dituntut untuk tetap memegang teguh nilai-nilai hakiki diperlukan juga kejelian dalam membaca peluang, tantangan, kekuatan sekaligus kelemahan diri yang menanti di masa yang akan datang, untuk itu diperlukan analisa subjektif, dan tidak “ manja “ dengan cerita masa lalu, yang pada akhirnya muncul sebuah pertanyaan, sanggupkah kita memulai hidup baru dan memposisikan diri lalu berperan layaknya “ kader umat kader bangsa “ pada tempat yang harmonis dan bukan oportunis.


Sabtu, 17 Januari 2009

HMI Deklarasikan Gerakan Pemilih Cerdas

Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendeklarasikan Gerakan Pemilih Cerdas untuk meminimalisasi jumlah golongan putih (golput) yang diperkirakan cukup tinggi oleh berbagai lembagai survei.

Menurut Ketua Umum PB HMI, Arip Musthopa, seusai deklarasi gerakan itu di Kantor PB HMI, Jalan Diponegoro, Jakarta, Minggu, ancaman tingginya angka kelompok orang yang berhak ikut pemilihan umum (pemilu), namun mengabaikannya atau golput itu tergambar dari berbagai hasil survei, sehingga membuat prihatin aktivis HMI.

Gerakan tersebut, menurut dia, ditujukan untuk menyadarkan pemilih Indonesia, agar menentukan pilihan secara rasional pada Pemilu 2009.

Adapun sasaran gerakan tersebut, menurut dia, adalah pemilih pemula berusia 17 hingga 21 tahun dan kemudian gerakan tersebut akan dilanjutkan di seluruh cabang HMI di Indonesia.

"Ini gerakan relawan, nantinya akan ada digelar di 186 cabang di seluruh Indonesia. Tujuannya ingin menyadarkan masyarakat tentang perspektif yang rasional pemilu," kata Arip kepada wartawan usai deklarasi.

Melalui gerakan tersebut, Arip Mustopha berharap para pemilih bisa memilih caleg dan partai politik yang berpihak kepada rakyat.

Karenanya setiap pemilih harus memperhatikan rekam jejak para caleg dan kompetensinya dan yang terpenting, para pemilih tidak terjebak dengan politik uang.

BENGKULU UNTUK PARIWISATA ATAU PARIWISATA UNTUK BENGKULU

Pengembangan kepariwisataan merupakan produk rekayasa penguasa untuk memenuhi berbagai kepentingan dan yang pasti meraib keuntungan. Namun perlu menjadi kajian, keuntungan untuk siapa, apa dan bagaimna…?. Akibatnya bila dilihat pada kemampuan daerah dan rakyat Bengkulu baik dalam perihal pembiayaan dan pengembangan yang menyerap cost yang besar, bahkan khususnya terhadap identitas budaya orang Bengkulu itu sendiri. Bila dilihat secara historis tujuan utama dari pengembangan kepariwisataan melalui promosinya adalah sebuah citra politik suatu daerah tujuan wisata, karena cara ini akan membuka celah pergaulan kepentingan politik penguasa saat ini. Hal kedua barulah tujuan ekonomi, artinya kebijakan yang berbentuk program tak luput dari kepentingan politis. Kebijakan pengembangan pariwisata sangat bersifat ‘top down’, karena kurang memperhatikan aspirasi local. Ini dapat dilihat dari berbagai fasilitas yang bersimbolkan globalisasi dan modernisasi yang sering bersebrangan pada keseimbangan masyarakat atau tanpa peduli dengan dampak yang di akibatkan terhadap masyarakat dan budaya yang ada.

  • Pariwisata Anugerah atau Musibah

Konsepsi pengembangan pariwisata bukan hanya secara formal program dalam memperluas dukungan masyarakat. Namun lebih kepada perumusan paradigma pengembangan pariwisata Bengkulu yang benar-benar berpihak dan bermanfaat untuk Bengkulu. Hal ini memerlukan kerjasama para elit birokrasi, akademisi dan budayawan Bengkulu. Melalui konsep ini nanti diharapkan pengembangan pariwisata Bengkulu benar-benar bertumpu pada kebudayaan Bengkulu yang dijiwai Agama Islam sebagai potensi yang dominan, dengan harapan terjalin hubungan yang saling menguntungkan. Pengembangan pariwisata di Bengkulu melalui konsep pariwisata budaya akan menjadi permasalahan tersendiri bila diterjemahkan sebagai pemanfaatan budaya untuk konsumsi pariwisata, padahal yang dianggap penting adalah mengarahkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata, melindungi masyarakat dan kebudayaan Bengkulu dari berbagai dampak negatif pariwisata.

Fenomena perubahan akan menerpa masyarkat dan kebudayaannya, persoalaan budaya, lingkungan, ketimpangan ekonomi serta dampak social budaya akan lahir dari pengembangan pariwisata, karena pengembangan pariwisata berada dibawah control kekuasaan penguasa daerah setempat untuk mengeruk manfaat ekonomi sebesar-besarnya, tanpa peduli dengan permasalahan yang akan muncul dan terkadang belum pernah ada sebelumnya di daerah tersebut. Dalam konteks ini potensi besar yang selalu dibanggakan dapat membawa anugerah atau malah musibah.

  • Obyek Pembangunan

Setiap pembangunan yang ada pasti mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit, mengeruk pendanaan daerah. Dapat diketahui saat ini pendapatan daerah terbesar di dapat dari penarikan retribusi masyarakat, apabila pemasukan diambil dari masyarakat namun pembangunan bukan diperuntukkan bagi mereka, sangat ironis dan irasional. Apalagi jika diketahui bahwa anggaran daerah tidak mampu untuk membiayai pengembangan pariwisata, sedangkan yang mesti diperhatikan bukan hanya sector ini. Bagaimana dengan sector lain yang lebih dominan di Provinsi Bengkulu, akibatnya sector lain akan terbengkalai. Tak lain pemerintah daerah mesti berhutang dan mendatangkan investor, barangkali inipun belum terlihat jelas pengaturan dan akan membebani daerah.

Kajian bagi pembangunan infrstruktur juga mesti penuh perhitungan, karena diharapkan akan mendapatkan keuntungan pemasukan, bukan malah suatu hal yang mubazir dan pembangunan yang sia-sia. Begitupula dengan biaya perawatan yang acap kali akan dianggarkan/pemborosan. Masyarakat tergolong hanya menjadi penonton pada pengembangan pariwisata saat ini, parahnya lagi dikhawatirkan mereka terus-menerus akan menjadi obyek pembangunan, bukan subyek (pelaku pembangunan).

Kegiatan pengembangan pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan taraf hidup manusia dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, Pembangunan infrastruktur misalnya sering sekali masyarakat harus tersingkirkan dari rumah mereka dan kehilangan pekerjaan yang telah lama mereka geluti, misalnya ; kasus masyarakat nelayan daerah Lombok telah diusir dari rumah mereka agar mengosongkan pantai-pantai yang indah untuk tempat-tempat hiburan. (hasil riset KOSLATA di Kalimantan)

Aktifitas pembangunan yang berlangsung terus-menerus dilokasi obyek wisata dapat menyebabkan masyarakat merasa terganggu. Masyarakat nantinya dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Masalah lain adalah yang menyangkut kegiatan pembangunan yang tampaknya cenderung mendahulukan kepentingan wisatawan dan bukannya kepentingan penduduk setempat. Hal tersebut dapat dilihat dari program-program pembangunan yang lebih banyak pada rencana membangun infrastruktur prasarana pariwisata daripada mempersiapkan masyarakat sebagai salah satu pelaku pembangunan nantinya, sehingga terlaksananya masyarakat yang sadar wisata, masyarakat yang akan tetap memelihara dan menjaga kondisi lingkungannya menjadi nyaman, bersih, aman dan ramah terhadap wisatawan Artinya akan mubazir bila pembangunan pariwisata nantinya akan menimbulkan dampak pencemaran lingkungan, kesenjangan ekonomi yang mencolok, kritik, kriminalitas dan komersialisasi seni budaya.

  • Pembangunan Demokratis

Pengembangan pariwisata di Bengkulu terkesan dipaksakan dan terpaksa. Konsep pengembangan yang memadai sebaiknya melihat potensi yang dapat diterapkan berdasarkan kesinambungan, pemberdayaan masyarakat pendukungnyaa dan pelestarian budaya. Kebudayaan yang ada dimasyarakat mesti secara alami berjalan, tanpa harus direkayasa dan dibuat instan untuk suatu kebutuhan. Pemerintah hanya mengaakomodasi keinginan masyarakat melalui berbagai fasilitas pendukung. Apabila ada fasilitas, mesti dipikirkan suasana seperti apa yang diinginkan masyarkat sebagai pendukung kebudayaannya. Tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya, bukannya asal bangun. Sehinggga sering kita dapatkan bangunan yang terbengkalai karena secara fungsi tidak layak dijadikan untuk kegiatan yang sesuai dengan budaya masyarakat. Artinya pembangunan daerah semestinya muncul dari prakarsa rakyat itu sendiri dengan tetap meningkatkan kebebasan dan kemampuan masyarakat untuk memilih dengan nilai dan dasar yang diyakini. Pada akhirnya pembangunan itu harus dikembalikan pada sarana melaksanakan perintah Allah SWT, yaitu mewujudkan keselamatan dan kedamaian di dunia dan akhirat. Baldatun toyibatun warobun gophur.

Untuk mewujudkan pembangunan yang menyeluruh langsung terhadap kehidupan masyarakat, maka pembangunan ekonomi harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan terprogram. Bahwa pembangunan ekonomi yang diselenggarakan dewasa ini harus dilihat sebagai upaya terencana, terprogram, sistematik dan berkelanjutan dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan mutu hidup seluruh warga masyarakat (Siagian,2003:73)

Pembangunan ekonomi dapat dikatakan berhasil apabila berakibat positif pada kehidupan masyarakat seperti berkurangnya angka kemiskinan, berkurangnya angka pengangguran terpenuhinya kebutuhan sandang dan pangan serta hal lain yang berkaitan dengan hajat hidup masyarakat. sejalan menurut Hasibuan (dalam Supriatno,2007:3) ”Pembangunan ekonomi baru akan berjalan lancar bailamana dilakukan pembangunan fisik serta peningkatan keahlian dan keterampilan dari masyarakat serta didukung oleh pemerintahan yang stabil dan dinamis ”.

Menurut Purwadarminta tahun 1987 (dalam Murizal, 2004:18), menerangkan tentang sejahtera” istilah sejahtera merupakan suatu keadaan aman, selamat, terlepas dari segala macam gangguan dan kesukaran”. Kesejahteraan ekonomi merupakan suatu keadaan dimana manusia atau kelaurga berada pada suatu tata kehidupan dan penghidupan individual ataupun kehidupan bersama yang dapat dilihat dari keadaan baik secara fisik, mental maupun kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat finansial dan juga kemampuan untuk mememcahkan masalah di bidang peningkatan pendapatan.

MAMAHAMI MUNCULNYA KERUSUHAN DAN PERTIKAIAN MAHASISWA

Tulisan ini tergores karena peristiwa bentrok antar mahasiswa pada kegiatan pemira UNIB.

· Semangat bara api mahasiswa

Peristiwa bentrok antara mahasiswa yang baru sepekan ini menghiasi media massa dengan membawa tajuk pertikaian dalam kampus, masih ada lagi kasus yang sama dan mungkin saja tidak terpublikasikan. Apa yang terjadi, pelajaran apa yang dapat diperoleh

Sebuah kedudukan yang diperoleh oleh kedewasaan berfikir sekaligus bertindak yang diusung dalam ranah-ranah intelektualisme, merupakan predikat mahasiswa yang dinilai oleh masyarakat, bukan dengan premanisme. Sejatinya mahasiswa merupakan bara api yang selalu bersemangat dan penuh idealisme yang membara. Namun dalam proses aktualisasi dirinya itu dituntut pula untuk bersikap intelek. Mendahulukan berfikir sebelum bertindak tampak lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi suatu permasalahan. Mahasiswa sebagai manusia menjadi makhluk istimewa karena adanya kewajiban untuk mempertanggung jawabkan sikap dan perilakunya di hadapan khaliknya. Pikiran dan tindakan mesti berpijak pada ajaran agama dan norma-norma masyarakat yang berlaku. Dengan begitu tidak akan lagi kita temui dahsyatnya bogem-bogem mentah yang sekedar untuk melampisakan ego-ego yang tidak bertanggung jawab.

Lembaga pendidikan merupakan institusi yang memiliki masyarakat terpelajar melalui aktivitas pendidikan, penelitian, pengabdian, dsb. Tak lain mempersiapkan kaum yang mau berfikir dan berkarya nyata untuk masyarakat nantinya. Artinya mewujudkan terbinanya insan yang akademis, insan pencipta, insan pengabdi yang bertanggung jawab akan terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah swt. Bukan mempersiapkan kaum-kaum preman, yang bisanya Cuma pake otot, berfikir ogah bertindak sah dan tidak tahu bener dan salah yang penting puas. Lagipula menurut hemat penulis efek dari pertikaian membuat waktu terbuang sia-sia, energi sia-sia, fikiran dan tenagapun tidak tepat guna.

· Produk lingkungan yang keras

Mempelajari psikologis seseorang yang melakukan tindakan kekerasan melalui tingkah laku, dalam buku psikologi umum menurut Leavitt (dalam Sobur :2003 :288) ada tiga hal yang mempengaruhi seseorang bertingkah laku ;

  1. Manusia adalah produk dari lingkungannya
  2. Manusia pada dasarnya suka mementingkan diri sendiri
  3. Manusia adalah makhluk yang dibentuk oleh kebiasaannya

Dari tiga hal diatas menunjukkan bahwa ternyata manusia bertingkah laku banyak dipengaruhi oleh sistem sosialnya atau lingkungan sekitarnya. Ini menggambarkan seseorang bisa melakukan tindak kekerasan dikarenakan lebih dominannya orang-orang disekitarnya membentuk ia untuk bertindak demikian. Selain itu seseorang memiliki kebiasaan dengan jiwa-jiwa premanisme dengan kecenderungan keinginan untuk menguasai sesuatu, selanjutnya selalu mementingkan dirinya sendiri, artinya orang ini tidak akan peduli dengan keadaan orang lain dan hanya mementingkan kelompoknya. Jadi bila lingkungan kita biasa dengan mempertunjukkan kekerasan dan pola pendidikan yang mengarah ke pembentukkan keras, maka orang yang masuk di dalam lingkungan itupun akan terpengaruh dengan lingkungan tersebut. Mari kita lihat apakah orang yang melakukan tindak kekerasan sistem social atau lingkungannya juga membentuknya seperti itu ? silahkan lihat, cari informasi tersebut dan buktikan …………?

· Mempelajari solidaritas dari makna cerita dan film

Rasullullah Muhammad SAW sendiri dalam hadisnya, “barang siapa yang membangun silaturahmi akan aku berikan rezeki, aku berikan kesehatan dan aku panjangkan umurnya”. Menggambarkan bahwasanya mencari persahabatan, membangun persaudaraan, menjalin kekeluargaan dan merekatkan solidaritas merupakan tindakan yang terpuji dan bermanfaat, sedangkan mencari permusuhan dan membuat merusak ikatan persaudaraan akan menimbulkan perpecahan, adu domba. dendam, sirik ,iri,dengki, dsb.

· Lebah dan Semut

Kehidupan lebah dan semut merupakan salah satu contoh aktivitas yang bisa kita pelajari dengan seksama dan sederhana. Coba kita lihat bagaimna semut bisa membangun rumahnya yang begitu kokoh, indah dan besarnya begitu pula dengan lebah. Lihatlah dan pelajarilah cara mereka bekerjasama, bergotong royong, berbagi peran, hebatnya lagi setiap mereka bertemu seolah-olah mereka berjabatan tangan atau malah saling mengucapkan salam. Lebahpun juga begitu ditambah lagi lebah berproses untuk mengahasilkan sesuatu yang berarti atau bermanfaaat bagi orang lain, yakni madunya.

  • Beauty and the beast

Cerita atau tontonan film dongeng beauty and the beast (tahu nggak ?, udah pernah nonton belum ? ) bisa juga menjadi pelajaran bila kita bisa menangkap makna (pesan) yang disampaikan dari cerita tersebut. Beauty merupakan sosok perempuan yang cantik, hormat dan sayang pada orang tua, suka menolong sesama dan baik hatinya. Ia bisa mengalahkan sifat-sifat jahat dari the beast bahkan menghilangkan sifat jahatnya tersebut, karena ia tahu bahwa setiap orang memiliki sifat yang baik. The beast adalah sosok yang berperawakan jahat, namun ia punya perilaku yang tidak sejelek penampilannya, ia sopan, ramah dengan emosional yang tinggi. Hanya saja ia kesepian, dikarenakan ia berwajah buruk rupa. Namun ia sadar bahwa, apalagi yang akan ia andalkan kalau tidak kebaikan hatinya dan perilakunya walaupun orang-orang banyak membencinya hanya karena melihat keburukan tampilan wajahnya.

Banyak lagi yang bisa kita pelajari dari hal tersebut, film kartun sponge bob yang menunjukkan bahwa walaupun ia sering diperlakukan tidak adil dan dibenci oleh orang-orang disekitarnya namun ia tetap ceria dan menunjukkan ketulusan dan kebaikan.

Bila kita kembali pada kasus kekerasan yang terjadi, saya teringat kembali ada sebuah film Indonesia yang berjudul Get Maried diperankan oleh Nirina Zubir,dkk. Pada bagian kerusuhan yang terjadi di film tersebut dapat kita pelajari, bahwasanya ada sebuah penyebab yang mendorong orang atau sekelompok orang untuk bertindak kekerasan, pada bagian naskah film tersebut ada kata-kata yang membuat kita untuk menyaring pesannya, yakni pemecahan masalah ala Indonesia, timbulah pertanyaaan mengapa orang bertikai ? peristiwa tersebut menunjukkan bahwa orang-orang kampung kita masih saja menyelesaikan masalah dengan adu jotos atau otot. Wajar saja, karena orang yang tergolong senang dengan kekerasan biasanya kurang menggunakan otaknya, mereka terbelakang dan kurang berpendidikan. kalo saya bilang itu sikap primitif.

Akhir tulisan ini, menggambarkan kasus pertikaian antar mahasiswa akan menunjukkan hilannya ke-maha-an seorang mahasiswa, nilai-nilai yang disandang dan parahnya lagi mencoreng nama baik lembaga pendidikan. Menurut hemat penulis mahasiswa memiliki arah perjuangan dan gerakan yang mencerahkan (aufklarung) dirinya dan orang lain bahkan lebih luas lagi melalui daya intelektualnya. Seharusnya mejadi barisan pelopor ilmiah (baca: Soedjatmoko), dengan semangat pembaharu dan solidaritasnya. Masih banyak pekerjaan rumah kaum intelektual yang belum di kerjakan, kegiatan-kegiatan yang positif untuk membangun dan memberdayakan masyarakat yang semakin hari terhimpit oleh pemiskinan sistematik. Membaca, menulis, berdiskusi, berkarya, mengabdi, kreatif, aksi dan berbasis keilmuwan inilah yang merupakan aktivitas mahasiswa yang masih harus kita tonjolkan. Bukankah mengepalkan tangan untuk sebuah kata perlawanan terhadap penindasan bukan mengepalkan tangan untuk menindas.

Meneropong wakil Rakyat dambaan rakyat

Melihat kenyataan situasi politik yang berkembang saat ini terkait pemilu 2009 banyak hal menarik menjadi perhatian masyarakat, beberapa diantaranya mengenai fenomena politisi yang “lompat pagar”, kiprah parpol yang dinilai lebih pragmatis dan oportunis, nepotisme parpol, politisi selebriti dsb. Namun apapun bentuk fenomena politik tersebut dapat dipolarisasikan masyarakat yang menilai situasi yang berkembang tersebut pesimis dan optimis yang melihat demokrasi yang bersemai dan bergulir merupakan demokrasi prosedural daripada demokrasi subtansial dan tentu memiliki argumenya masing-masing.

Dalam mengenali para calon legislatif yang akan berperang di arena pemilu 2009 terlihat jelas banyak para calon-calon menghilangkan nilai-nilai proses kaderisasi dalam memantapkan dan menguatkan consept, kredibel, kompatibel kualitas diri yang berdasar nurani kepemimpinan yang ditauladani. Figur-figur yang ada terkesan tidak mengukur diri, tidak sabar, tidak menghargai proses, mau serba cepat, cepat kaya, cepat sukses dengan mengabaikan modal sosial, malah sebaliknya bermodal materi yang diandalkan. Hal inilah yang mengabaikan nilai-nilai yang telah ada di masyarakat. Wabah fenomena calon wakil rakyat ini berimplikasi nantinya pada apa yang harus dilakukan setelah menjadi legislatif, ujung-ujungnya berjuang untuk kepentingan kelompok.

Saat ini yang menjadi pelajaran dalam mengukur figur-figur wakil rakyat dapat dilihat dari pendekatan institusi dan kinerja. Gilbert Abcarian menyatakan “ setiap rezim berhak membuat kebijakan apapun atas nama negara, tetapi satu hal tidak boleh menghilangkan kepercayaan rakyat “. Bahkan hal ini dimaksudkan utuk menyatakan bahwa “ mulai hari ini tidak boleh ada lagi rakyat yang tidak bisa tidur karena ketakutan dan kelaparan karena rakyat adalah satu-satunya pemilik kedaulatan. Kesemuanya itu mesti berujung pada kepentingan rakyat, political representasion, good governance, good asset dan good goverment. Kita perlu mengubah wajah demokrasi yang dikenal “ dari deal, deal and deal”. Jangan pula kita terjebak pada polical market namun lebih kepada secara karakteristik (rekam jejak) dalam memilih pemimpin.

Walau bagaimanapun fenomena politik yang berkembang menyongsong pemilu 2009 jalan terbaik adalah tetap optimis. Undang-undang politik 2008 merupakan Das sollen dari partai politik, pasal 9 (1) asas partai poltik tidak bertentangan dengan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, pasal 10 (1). Partai politik memiliki tanggung jawab dalam suksesi politik dalam hal ini memilih dan mendudukkan wakil-wakil rakyat di DPR/ DPRD. Parpol selaku “mesin politik” (infrastruktur politik ) yang memiliki peran serta fungsi baik perekrutan calon politisi, melakukan pendidikan politik agar masyarakat melek politik, aksistensi visi misi parpol serta tanggung jawab penuh terhadap eksistensi bangsa guna mencapai kehidupan bangsa yang sejahtera.

Kenyataan ini tentu mengecewakan masyarakat, aksi politisi yang “lompat pagar”, parpol yang lebih pragmatis dan oportunis. Kaderisasi partai yang kuat seharusnya memiliki calon-calon yang handal dan dapat dipertanggung jawabkan untuk dihantar ke parlemen. Namun sangat disayangkan kaderisasi parpol tidak terbentuk dengan baik. Perekrutan calon politisi dari kalangan bukan dari proses kaderisasi parpol, misal selebritis memang bukanlah hal yang buruk. Tapi jika perekrutannya (dipinang oleh partai) menjelang penyelenggaraan pemilu jelas hasilnya politisi instan (setengah matang). Mungkin banyak orang tidak sependapat dengan hal ini karena setiap orang punya hak politik, sikap dan perilaku bisa dipelajari. Namun yang perlu dipertanyakan apakah calon politisi instan betul-betul mengerti dan memahami visi misi partai serta sanggup mengartikulasi berbagai kepentingan secara bijak bila sudah duduk di parlemen, mewujudkan cita-cita partai dan cita-cita bangsa?.

Sjamsoe’oed Sadjad, seorang Guru Besar Emeritus IPB mengistilahkan tentang “calon politisi ibarat benih”. Benih yang baik merupakan benih pilihan, dirawat dengan baik bahkan dipantau perkembangan secara jujur, dipersiapkan dengan penuh tanggung jawab serta dengan pengawasan pihak-pihak yang kompeten. Sebaliknya benih politik yang dipersiapkan untuk mengejar popularitas berorientasi kekuasaan, berobral janji dan bisa berpindah-pindah partai. Benih politik yang seperti ini tumbuh dan berkembang tidak ada pengawasan dan tidak ada pihak yang bertanggung jawab penuh. Singkatnya tak ada tanggung jawab, sangat disayangkan. Kehidupan politik dan pelaku-pelaku politik diharapkan dapat berkarya dengan hasil karya yang optimal berorientasi ke masa depan tidak untuk sebatas kepentingan sesaat dengan semangat primordial yang sempit. Oleh karena itu dibutuhkan langkah- langkah strategis untuk mengambil peranan dalam berbagai aspek pencapaian rasonalisasi vote. Artinya setiap elemen masyarakat memang sudah selayaknya mengejar langkah-langkah pencerdasan para pemilih, untuk dapat obyektif dan rasional memilih para calon-calon wakil mereka yang memang benar-benar sesuai dengan dambaan mereka. Hal inipun dapat dikenali dan ditemuan dari proses menggali jejak para calon wakil rakyat, jangan terjebak pada keuntungan sesaat, memantau dan mengevaluasi proses berjalannya setiap perangkat demokrasi, dan sadar dalam rasionalitas memilih sebagai warga negara. Pada akhirnya para calon wakil rakyat pada akhirnya akan kita pertanyakan, sanggupkah mereka memulai mewujudkan visi parpolnya dan memposisikan diri lalu berperan layaknya “ wakil umat wakil bangsa “ pada tempat yang harmonis dan bukan oportunis.

FENOMENA ALAM BENGKULU MENGUCAPKAN SELAMAT DATANG

Peristiwa ini terjadi pada pukul 18.20 WIB, tepatnya pada tanggal 13 September 2007 kali ini.

Sesampai di depan kost, rasa lelah dan pikiran yang tertuju pada “besok puasa pertama di bulan ramadhan”. Baru saja mengeluarkan kunci rumah untuk membuka pintu, kemudian tiba-tiba pikiran cuy (penulis/aku) seketika tersadarkan dan buyar begitu saja dengan teriakan-teriakan “gempa.....!,gempa…..!”. langsung cuy tersentak melihat orang-orang sudah berlarian keluar dari rumah mereka masing-masing. Suara-suara tangis anak-anak dan seorang ibu yang sedang menggendong bayinya, yang kemudian langsung saja memegang tangan cuy, dan berkata “tolong-tolong, aku takut…”. Cuy berusaha menenangkan diri dan menenangkan ibu tersebut. Pikiran cuy pun melayang kembali melihat kepanikan, ketakutan, teriakan, tangisan, hilir mudiknya orang-orang yang berusaha mempersiapkan peralatan dan kebutuhan ala kadarnya untuk dibawa, dan belum tahu tujuannya kemana. Di saat bersamaan dengan goncangan gempa tersebut (7,9 scala ritcher), tepat dimata cuy tembok salah satu rumahpun roboh dan terlihat pula keluarga rumah itu yang baru saja mau mandi secepatnya menyelamatkan diri menuju ke jalan yang ditubuhnya hanya memakai handuk dan sarung saja.

Selagi proses bencana berlangsung cuy mencoba masuk kerumah dan menyelamatkan beberapa berkas yang berisi ijazah, sertifikat, dan lainnya, pakaian 1 stel dan cuy masukan ke dalam sebuah tas gendong, kemudian cuy sempat mengganti pakaian dan mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat maghrib yang waktunya bertepatan dengan goncangan tersebut. Cuy pun langsung kemasjid dan disekeliling cuy tampak orang-orang yang searah dengan cuy menuju lapangan sepak bola yang tak jauh dari masjid, sesampainya di sana banyak orang sudah berkumpul di lapangan tersebut dengan kecemasan dan kepanikan yang luar biasa dan semakin bertambah. Cuypun baru pertama kali ini menyaksikan hal yang luar biasa seperti ini.

Cuy kemudian memasuki masjid dan menjalankan sholat berjamaah, setiap orang yang ada di masjid menadahkan tangan (berdo’a) agar diberikan keselamatan dari bencana ini, itu terdengan jelas ditelinga cuy. Setelah sholat cuy kembali ke lapangan bola dan terlihat orang-orangpun bertambah banyak mengungsi disitu, kemudian tak lama disitu, walaupun goncangan gempa yang sudah tidak ada lagi, namun orang-orang kahwatir dan cemas dengan adanya Tsunami. Terdengar dari ponsel seorang penduduk yang digunakan untuk mendengar informasi dari radio RRI, “gempa 79,5 SR, air naik 50 cm”. cuypun berjalan kembali ingin melihat di daerah lainnya. Cuy menuju kearah bentiring, semua orang berbondong-bondong menuju ke arah yang sama yaitu tuguhiu (dataran tinggi) karena menurut mereka tsunami tidak akan sampai disana. Ada yang berjalan berkelompok-kelompok, dengan motor, mobil, truk, pokoknya dengan kepanikan yang ramai sekali.

Disepanjang jalan terlihat orang-orang yang masih tetap menunggu, namun kebanyakan terus melakukan perjalanannya. Seketika ada orang yang mengatakan “air laut sudah naik…..!”, melalui telepon genggamnya, semua orangpun bertambah panik dan cemas dan menambah kecepatan mereka untuk menjauhi jarak air laut. Transportasi angkutanpun hilir mudik, dengan listrik yang tidak berfungsi, semua cahaya lampupun tak berfungsi, poselpun tidak dapat digunakan untuk menghubungi oran-orang lain, karena gangguan sinyal.

Di perjalanan cuy menerima beberapa sms dari keluarga cuy, mereka menanyakan keadaan cuy, karena mereka melihat di televisi kejadian di Bengkulu, kebetulan keluarga cuy berada di Lampung dan Jakarta. Namun cuy tidak bisa membalasnya, akhirnya orang tua cuy menghubungi dan cuy ceritakan betapa paniknya orang-orang disini. Memang ternyata terbayang oleh cuy trauma penduduk Indonesia terhadap peristiwa di Aceh, apalagi Bengkulu terkenal dengan rawan bencananya, khususnya gempa sudah tidak asing lagi bagi orang Bengkulu. Cuy tidak dapat membayangkan bahwa setiap orang berusaha menyelamatkan diri masing-masing tanpa memperdulikan orang lain.

Informasi yang diterimapun lambat untuk mejelaskan kepada masyarakat mengenai peristiwa ini. Bahkan berbagai macam informasi yang sulit sekali dipercayai oleh masyarakat, ada yang bilang air laut semakin naik, tsunami, gempa lebih besar akan menyusul, dsb. Dengan kondisi masyarakat kita yang dapat dikatakan kurang rasional untuk menganalisa terlebih dahulu info yang didapat. Goncangan susulanpun terasa oleh kemabali, tak berapa lama cuy kembali pulang ke kostan, menenangkan diri, tiba-tiba ada orang berteriak kembali “gempa……!”, cuypun terpaksa tersentak dan langsung saja keluar dari kostan menuju jalan. Dapat dipastikan tidak ada yang tenang dan dapat beristirahat yang lelap malam ini. Masyarakat Bengkulu bukannya khawatir dengan gempa, hal itu sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka, bahkan di tahun-tahun sebelumnya masih terekam kejadian-kejadian gempa pada tahun 2001 dan 2004, namun yang dikhawatirkan adalah isu tsunami yang membuat trauma melanda Aceh tahun 2006 yang lalu.

Mendengar air laut naik sedikit saja masyarakat meras cemas, wajar saja Bengkulu dekat sekali dengan laut. Belum lagi Bengkulu dikelilingi oleh wilayah pegunungan, jadi fenomena alam di Bengkulu yang menimbulkan gempa itu sudah pasti terjadi, namun yang menjadi pertanyaan adalah kemana ilmu pengetahuan, alat tekhnologi, informasi, manajemen antisipasi akan peristiwa ini. Artinya sosialisasi dan informasi tentang pengetahuan gempa dan tsunami, bukan tentang isu bencananya. Bagaimana dengan manajemen informasi dan kominikasi yang cepat untuk peristiwa tersebut ?, kemudian bagaimana dengan manajemen dalam hal mengatasi kepanikan yang berlebihan dari masyarakat ? serta apa yang mesti dilakukan masyarakat saat peristiwa itu terjadi ? bukankan mencegah lebih baik, akhirnya timbul asumsi bahwa sistem penanganan fenomena gempa dan tsunami lah yang kiranya perlu dibuat dan diperbaiki khususnya di daerah Bengkulu. Sehingga masyarakat kita bisa sejahtera dalam mengatasi kepanikan, kahwatiran yang berlebihan, agar masyarakat bisa berfikir baru bertindak, tenang dalam menghadapi persoalan, siap sedia payung sebelum hujan. Semua bisa diatasi bila kita dapat memahami, mengetahui, mengenali dan mengatasi dengan tenang.

Untuk warga yang baru saja menentap di Bengkulu, “fenomena alam Bengkulu mengucapkan selamat datang”, mudah-mudahan bisa mengatasinya karena biasa menghadapinya.

Sumbang saran bila terjadi gempa :

Þ Siapkan alat tempur (survival kid), yakni barang-barang penting dan sesuai kebutuhan seperti, berkas penting untuk masa depan, duit, alat elektronik yang mudah dibawa, dompet yang berisi identitas, dipisahkan dan diposisikan di tempat yang mudah disiapkan, dsb.

Þ Goncangan sedikit itu biasa dan enjoy, goncangan sedang siaga, goncangan yang bikin goyang, apapun itu segera lindungi kepala dan wajah yang tampan dan secepatnya ke tempat yang luas dan lapang.

Þ Kenali daerah-daerah Bengkulu yang strategis dan tepat untuk berdoa seperti, lapangan bola kaki (makanya buat banyak-banyak lapangan bola di Bengkulu ), dataran tinggi (biasanya masyarakat Bengkulu menuju arah Tahura), gedung-gedung yang terbukti kokoh dan sanggup menahan goncangan dan terjangan tsunami, dsb.

Þ Jangan sendirian dan cari teman (biar tidak merasa sedih sendiri)

Þ Lihat-lihat sekeliling bila ada orang yang membutuhkan pertolongan.

Þ Cek dan ricek rumah, kalau bisa listrik di matikan dan yang membahayakan seperti, api dan jangan lupa kunci pintu rapat-rapat.

Þ Barang yang bersangkutan dengan keamanan dan kenyamanan rumah di letakkan di tempat yang mudah di kenal misal, gembok, dsb

Þ Cepat-cepat cari informasi yang bisa dipercaya, misal, radio, televisi, dsb

Þ Belajar dari pengalaman

Þ Biasanya 2 jam setelah gempa , tsunami tidak berpotensi.

Þ Menghibur orang lebih baik daripada menambah kepanikan mereka

Þ Bersosialisasi dengan teangga (menjalin silaturahmi), tetangga dan orang terdekat itulah yang pertama bisa meringankan dan menjadi informasi melalui teriakan peringatan mereka

Tulisan ini tak lain hanya untuk sekedar berbagi pengalaman yang ditujukan pada setiap orang yang baru saja menjadi warga Bengkulu. Semoga bermanfaat…………….?, terima kasih.

Kegelisahan Menyiapkan Budaya Tandingan

Fenomena gelombang besar budaya luar (asing) tergolong mengejutkan, karena tadinya dikemas dari jalur perdagangan. Namun kemudian berubah menjadi kekuatan politik suatu negara asing yang kuat dalam pengaruhnya. Fenomena tersebut dapat dogolongkan juga lebih tajam arusnya lewat media elektronik (Televisi, radio, kaset, film dan internet) maupun media cetak (majalah dan koran) dengan rutinitas mengarahkan gaya hidup mereka pada kita. Akhirnya kemampuan adaptasi kita yang mungkin rendah, sehingga dari dulu kita belum sempat membuat persiapan budaya tandingan untuk mengatasi tantangan kegelisahan cultural masyarakat yang ada di desa-desa yang pada umumnya relatif homogen. Namun, bukan berarti kita menjadi orang yang hidup secara mengecilkan diri dan mengekang diri tanpa melihat kenyataan hidup kekinian, artinya menurut kajian filsafatnya, sikap kita bukan berani mengalah untuk menang melainkan adanya usaha untuk menang dalam pertarungan hidup yang serba keras dan tegang seolah-olah kita siap dengan semua bentuk persaingan. Sedangkan kenyataan yang ada sekarang, generasi muda kita ternyata sangat materialistik. Seperti pepatah yang berbunyi “ kita punya raga tapi tidak punya sukma” , artinya seperti mayat yang mudah sekali diatur, disetir dan dibungkus oleh pakaian budaya orang yang menguasai mayat tersebut.

Kondisi yang ada sekarang ini generasi kita dicekoki cara berfikir dan gaya hidup orang luar tanpa dibentengi dengan kearifan yang bernilai baik. Kita perlu membentengi jalan budaya untuk dikuasai. Kita perlu menghidupkan budaya perlawanan untuk mengurangi masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kearifan, karena kita tidak ingin menjadi saya adalah saya, melainkan saya adalah orang Indonesia dan saya adalah orang yang beragama. Sudah banyak “Pak turut” di lingkungan kita. Bukan berarti kita tidak boleh meniru yang baik dan benar serta membuat kemajuan tetapi kita mesti mempunyai nilai-nilai yang bukan hanya sebatas meniru, kita juga bisa tambahi dan temukan sesuatu yang baru. Artinya budaya luar perlu dibatasi dengan kepositifan dan kesesuaian kearifan dengan dikombinasikan, selanjutnya mengembangkan budaya baru yang modern dan berbasis kesalehan kualitas sumber daya manusianya.

Beberapa waktu yang lalu penulis menyimak disalah satu acara TV swasta, yang membahas topik perkembangan peradaban zaman. Kita ketahui, bahwa gelombang pertama peradaban zaman kita adalah agraris yang masih ada di daerah-daerah tertinggal dan saat ini sedang berhadapan dengan peradaban industri yang dipandang oleh masyarakat kita merupakan hal yang menakjubkan, sehingga tidak mau mengakui bahwa hal tersebut jauh dari jangkauan daya nalar mereka. Disisi lain , saat ini masyarakat di perkotaan sedang digelisahkan oleh datangnya peradaban informatika yang serba berbau kecanggihan penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Tantangan demi tantangan dengan resiko yang mesti kita hadapi yakni, jika ketinggalan kita akan terlindas roda zaman yang berputar dengan cepat. Belum lagi di masa depan dan kitapun akan dibuat gelisah sehingga harus siap dengan peradaban yang dinamakan gelombang keempat yakni abad kreativitas.

Benturan peradaban inipun nyata, dimana terdapat ancaman yang akan menimbulkan berbagai macam masalah sosial di lingkungan sekitar kita. Salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk membebaskan kita agar dapat beradaptasi adalah pendidikan. Namun dapat dibayangkan biaya pendidikan yang kita ketahui sangatlah membutuhkan biaya yang mahal. Betapapun jalan ini menjadi salah satu harapan untuk mempersiapkan SDM yang canggih sekaligus tangguh berhadapan dengan tuntutan perubahan zaman tersebut. Selanjutnya yang menjadi harapan penting lagi adalah kesalehan, baik kesalehan ritual maupun kesalehan sosial yang menghendaki umat bisa menguasai IPTEK sekaligus tetap menjadi orang saleh.

Inilah jalan kebangkitan untuk menjawab kebutuhan hidup hari ini meskipun sudah ada penyediaan pendidikan, namun tetap memiliki kekurangan tersendiri dan itu bisa dilihat pada lulusannya yang telah memasuki sektor lapangan kerja. Kenyataan yang serba tanggung bahwa kebutuhan pengembangan SDM yang utuh dan lengkap seperti yang dikehendaki dengan keseimbangan pendidikan ilmu modern yang sesuai dengan zaman dan penguasaan ilmu-ilmu agama, siap dalam peradaban, rancangan pendidikan buat umat ini sebaiknya kita serahkan di tangan pemerintah, selain kita juga ikut berpartisipasi sebagai tanggung jawab bersama. Hal ini tergolong kebutuhan yang membutuhkan biaya yang seperti tadi bahwa ongkos pendidikan yang mahal, maka perlukah kegelisahan kita teruskan?