HMI lahir di tengah- tengah suasana revolusi untuk mempertahankan kemerdekaan, yaitu pada 5 Februari 1947 di Kota Yogyakarta. Lafran Pane dan kawan- kawan merasa prihatin dengan kondisi umat Islam saat itu yang terpecah- pecah dalam berbagai aliran keagamaan dan politik serta jurang kemiskinan dan kebodohan. Oleh karena itu dibutuhkan langkah- langkah strategis untuk mengambil peranan dalam berbagai aspek kehidupan. Kemudian didirikanlah wadah perkumpulan mahasiswa Islam yang memiliki potensi besar bagi terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. (pasal 4 AD HMI ). Berangkat dari kebutuhan bersama untuk menjadikan umat sejahtera yang diridhoi Allah SWT, maka selain dituntut untuk tetap memegang teguh nilai-nilai hakiki diperlukan juga kejelian dalam membaca peluang, tantangan, kekuatan sekaligus kelemahan diri yang menanti di masa yang akan datang, untuk itu diperlukan analisa subjektif, dan tidak “ manja “ dengan cerita masa lalu, yang pada akhirnya muncul sebuah pertanyaan, sanggupkah kita memulai hidup baru dan memposisikan diri lalu berperan layaknya “ kader umat kader bangsa “ pada tempat yang harmonis dan bukan oportunis.
Sabtu, 24 Januari 2009
THE HMI WAY FOR BETTER INDONESIA
Yakin usaha sampai. 5 Febuari 2009 HMI Cabang Bengkulu membuat sebuah rangkaian kegiatan dalam rangka milad HMI. bebrapa hal yang akan diadakan. aksi simpatik terhadap keprihatinan bangsa Indonesia dan Dunia. silaturahmi dan sarasehan bersama alumni dalam rangka menelusuri kembali survive and develop HMI Cabang Bengkulu dalam peradaban solidaritas Bengkulu. bakti sosial. lomba penulisan artikel. dan pemberian tanda jasa kepada para mantan-mantan aktivis dan ketua umum HMI Cabang Bengkulu. dijelaskan oleh ketua umum HMI Cabang Bengkulu, Beny Suryadiningrat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar